BUYA YAHYA OFFICIAL
Podcast ini berisi tentang kumpulan-kumpulan Hikmah Buya Yahya, Buya Yahya Menjawab dan Fiqih
Kehancuran yang Sesungguhnya | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 156

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 156:
“Bukan setiap tenggelam dan kebakaran adalah kehancuran. Ikan tenggelam tetapi ia dalam kehidupan. Tungku menyala namun itu kehidupan. Kehancuran yang sesungguhnya adalah di saat kita salah menempatkan diri.”
Ini Baru Keistimewaan Sejati | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-155

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-155:
"Bukan sebuah keistimewaan kalau orang di sekitarmu ingin membahagiakanmu. Tetapi, akan menjadi sebuah keistimewaan jika orang di sekitarmu bahagia denganmu."
Hati yang Tidak Kenal Dendam | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-154

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-154:
"Jika engkau tidak pernah menemukan kekecewaan di dalam hatimu dan tidak pernah berpikir untuk membalas dendam, ketahuilah bahwa hatimu adalah hati yang sehat, hati yang selamat, dan hati yang bersih. Itulah hati yang tidak pernah berkenalan dengan kekejian."
Waktu Bersama Investasi Terpenting dalam Keluarga | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 153

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 153:
“Ada jarak yang memisahkan, ada kesibukan yang selalu menyertai. Namun tetap berusaha untuk bisa hadir dalam kehidupan keluarga adalah sebuah kecerdasan. Dan sadari bahwa waktumu jauh lebih berarti bagi anak dan keluargamu dibandingkan hartamu.”
Nasihat untuk yang Berinsyaf, Bukan untuk yang Membenarkan Diri | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-152

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-152:
“Nasihat hanya akan berguna bagi orang yang punya insyaf. Sedangkan orang yang tidak insyaf akan mencari pembenaran atas kesalahannya biarpun harus dengan kesalahan yang baru lagi atau alasan palsu. Bahkan mengada-ngada sebuah alasan untuk membenarkan kesalahannya.”
Jangan Buka Luka Lama kalau tak Siap Sakit Lagi | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-151

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-151:
"Kesedihan yang pernah datang biarkan ia pergi, jangan engkau mendatanginya dengan mengingat-ingatnya lagi."
Carilah Teman yang Pandai Bersyukur | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 150

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 150:
“Bertemanlah dengan orang yang pandai bersyukur karena syukurnya akan membukakan matamu atas karunia Allah Swt. Janganlah berteman dengan orang yang selalu mengeluh karena keluh kesahnya akan membutakan matamu dari karunia-Nya.”
Cinta karena Allah | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-149

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-149:
"Cinta itu karena Allah Swt, maka berusahalah untuk mencintai sebelum dicintai. Karena jika engkau mencintai itu karena kebersihan di hatimu dan jika engkau dicintai itu karena kebersihan di hatinya.”
Kesabaran dalam Menggapai Harapan | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-148

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-148:
"Harapan tidak akan datang untuk orang yang putus asa dan kesabaran tidak menyertai orang yang tidak punya harapan. Gapai harapanmu dengan penuh kesabaran dan bersabarlah untuk menggapai harapan.”
Kekuranganmu itu saat Kamu belum Menemukan Kelebihanmu | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-147

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-147:
"Kekuranganmu yang sesungguhnya adalah di saat engkau tidak mampu menemukan kelebihanmu. Dan kelebihan yang palsu adalah di saat engkau tidak bisa menemukan kekuranganmu.”
Jujur dalam Mencintai dan Membenci | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-146

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-146:
"Yang mencintaimu tidak memerlukan penjelasan darimu dan yang membencimu tidak peduli penjelasanmu. Maka jujur mencintai dan membenci adalah melepaskan diri dari belenggu.”
Jadilah lebih Baik dari Dirimu Sendiri | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-145

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-145:
“Langkahmu yang selanjutnya adalah berusaha menjadi lebih baik dari dirimu sendiri, bukan menjadi yang terbaik di antara orang lain.”
Kesabaran Menjadikan Pahitnya Hidup menjadi Manis | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-144

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-144:
“Orang mengira bersabar itu karena pahitnya hidup. Akan tetapi orang cerdas akan mengerti bahwa kesabaran itulah yang merubah pahitnya hidup menjadi manis, kebenciaan menjadi cinta dan menjadikan cinta semakin kuat. Sabar saat mencintai dan sabar saat membenci adalah keindahan.”
Senantiasalah Tampil Ceria | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-143

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-143:
“Senantiasalah tampil ceria biarpun dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Bisa jadi keceriaanmu itu akan membangkitkan semangat, mengobati luka di hati dan menumbuhkan benih kasih sayang di setiap orang yang melihatmu.”
Pengkhianatan Menjauhkanmu dari Indahnya Kesetiaan | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-142

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-142:
"Pengkhianatan akan menjauhkanmu dari indahnya kesetiaan, tenteramnya kejujuran, menghapus ketenangan batin, dan menghancurkan kebahagiaan."
Ketulusan dalam Persahabatan | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 141

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 141 :
"Ketulusan dalam persahabatan akan lebih terasa saat berada dalam kesusahan dibanding saat berada dalam kesenangan.”
Membicarakan Kejelekan Orang | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-140

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-140:
"Saat sahabatmu membicarakan kejelekan orang lain, itu artinya ia memberitahumu bahwa engkau adalah korban yang selanjutnya."
Menggapai Cita-Cita | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-139

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-139:
“Menggapai cita-cita adalah mengerjakan pekerjaan yang dicintai untuk menuju cita-cita atau mencintai pekerjaan yang dilakukan untuk menggapai cita-cita”.
Jika Engkau Tidak Bisa Jadikan Dia Sahabat | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 138

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 138:"Jika engkau tidak bisa menjadikan dia sahabatmu, jangan sampai engkau jadikan dia lawanmu"
Kekuranganmu itu saat Kamu belum Menemukan Kelebihanmu | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-147

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-147 :
"Kekuranganmu yang sesungguhnya adalah di saat engkau tidak mampu menemukan kelebihanmu. Dan kelebihan yang palsu adalah di saat engkau tidak bisa menemukan kekuranganmu.”
Kemauan VS Kemalasan | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-137

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-137:
"Kemauanmu akan membuatmu menemukan seribu jalan untuk sampai ke tujuan, sedangkan kemalasanmu akan membuatmu memakai seribu alasan untuk tidak berjalan sampai ke tujuan."
Pendengki | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke - 136

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke - 136:
""Pendengkimu adalah yang lemah mengungguli, maka ia menginginkan keruntuhanmu."
Terjaganya Jalinan | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 135

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 135:
"Terjaganya jalinan adalah karena kepandaian kita dalam mengingat kebaikan. Allah berfirman ....وَلَا تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۗ .... ٢٣٧ ( البقرة/2: 237)Artinya: “Janganlah melupakan kebaikan di antara kamu.” (Al-Baqarah/2: 237)
Caper adalah Belenggu yang Menyiksa | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-134

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-134:
“Cari perhatian adalah belenggu yang engkau letakkan di lehermu sendiri.”
Kesalahan Kita Sesuai kadar Kebodohan Kita | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-133

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-133 :
“Setiap dari kita mempunyai kesalahan sesuai dengan kadar kebodohan kita.”
Senyum Dalam Menghadapi Duka | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke -132

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke -132 :
“Tidak semua senyum adalah kebahagiaan. Juga tidak semua senyum adalah kepandaian dalam menutupi duka. Akan tetapi bisa jadi senyumnya adalah karena kekuatan di dalam menghadapi duka.”
Jangan Buat Keputusan Saat Marah | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 131

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 131:
“Jangan mengambil keputusan saat amarah menguasaimu karena amarah akan menghantarkanmu kepada keputusan yang membuatmu menyesal berkepenjangan”
Kesetiaan Sejati | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-130

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-130:
“Kesetiaan yang sesungguhnya bukanlah di saat engkau berusaha untuk tidak mengkhianati, akan tetapi ketidakmampuanmu untuk berkhianat di saat engkau mampu untuk berkhianat.”
Kebijakan Seorang Pemikir | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 129

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 129:
“Kebijakan seorang pemikir dapat diketahui di saat ia berhadapan dengan orang yang berbeda pemikiran dengannya.”
Terkuaknya Jati Diri | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke -128

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke -128:
"Jati diri akan terkuak di balik kesabaran saat tidak memiliki sesuatu dan rendah hati saat menggapai kesuksesan"
Cara Menemukan Kebahagiaan | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 127

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 127 :
"Jika engkau menganggap kebahagiaan adalah mendapatkan segalanya, maka engkau tidak akan pernah menemukan kebahagiaan dalam segalanya."
Hakikat Kegagalan | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 126

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 126 :
"Kegagalanmu bukanlah disaat engkau terjatuh, akan tetapi kegagalanmu yang sesungguhnya adalah disaat engkau tidak bangkit kembali saat terjatuh.”
Kesempurnaan Urusan Dunia | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 125

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 125 :“Engkau tidak akan bisa menggapai yang sempurna dalam urusan dunia. Akan tetapi, sempurnanya urusan duniamu adalah karena engkau rela menerima apa yang Allah berlakukan untukmu.”
Gaya Hidup | Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 124

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 124:
Jadikanlah gaya hidupmu bukan hanya memberikan yang baik, akan tetapi memberikan yang terbaik."
Pentingnya Akal dalam Mengendalikan Perasaan | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke -123

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke -123:
"Senantiasalah mampu mengendalikan akal agar tidak menyesal karena mengikuti perasaan."
Akhlaq Mulia Dapat Menembus Hati untuk Dicinta | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-122

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-122:
"Jadilah orang yang berpenampilan menawan agar sedap dipandang mata. Akan tetapi jangan lupa berakhlak mulia agar menembus hati untuk dicinta."
Jangan Rusak Kasih Sayang Dengan Pertikaian | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke -121

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke -121:
"Jangan sampai pertikaian sesaat mengurai jalinan kasih sayang yang telah terajut selama ini."
Waspadalah Dalam Memilih Kawan | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 120

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 120:
“Waspadalah dalam memilih kawan karena seseorang itu mudah mengikuti kebiasaan siapa pun yang bersamanya. Sehingga tanpa disadari telah memperhatikan dan mengambil pendapat serta cara berpikir dalam memandang dan menilai permasalahan.”
Syukur yang Harus Engkau Syukuri | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 119

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 119:
"Disaat engkau dapat mensyukuri nikmat Allah Swt, maka syukur yang engkau lakukan itu adalah nikmah lain yang harus engkau syukuri."
Janganlah Berharap Kepada Selain Allah SWT | Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 118

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 118:
“Jangan salahkan mereka yang mengecewakanmu. Akan tetapi salahkan dirimu yang terlalu berharap besar dari mereka.”